Senin, Mei 03, 2010

Rumah oh Rumah....

Tulisan kali ini hanya sekedar wacana. Sama sekali bukan bermaksud untuk sok pamer or something apalah. Pengalaman kami ini sekedar pengingat aja buat mama & papa agar kedepannya bisa lebih berhati-hati dan bijak dalam mengambil suatu keputusan besar, membeli rumah misalnya.

Both mama papa beranggapan bahwa memiliki rumah itu adalah termasuk dlm kategori first and high priority. Bila dibandingkan dengan membeli mobil, entah itu secara kredit ataupun tunai maka kami akan memilih untuk beli rumah terlebih dahulu. Untuk mencapai keinginan tersebut, sejak pacaran pun kami sudah berkomitmen dan membuat rekening bersama. Kalau ditotal, hingga saat ini sudah 4x mama papa (untuk selanjutnya ditulis 'kami' aja ya biar simple ) bertransaksi pembelian rumah dan tanah, tidak semuanya mulus memang dan bukan berarti sekarang kami sudah memiliki 4 property tsb ya, hehehe SALAH BESAR itu namanya .

Okay, untuk detailnya akan mama share disini yah...

Pertama: Kira-kira 1 bulan setelah married yaitu sekitar bulan September 2007, kami sepakat untuk membeli rumah secara kredit di Perumahan Wisma Indah II, Gunung Anyar, Surabaya. Tau rumah itu dari teman mama yang udah duluan kredit. Kita tertarik dgn rumah tersebut selain karena harganya murah (cocoklah di kantong kita) juga termasuk dekat jaraknya dengan rumah ortunya mama di Rungkut. Waktu itu sebetulnya rumah-rumah type 36 dengan luas tanah 6x15 meter di perumahan tsb sudah sold out, kebetulan ada 1 orang yang membatalkan akad kreditnya sehingga kami dapat kesempatan untuk mendapatkan rumah tsb secara kredit. Kemudian kami bayar uang muka sebesar 6jt dari total uang muka yang seharusnya 10 juta dan boleh diangsur selama 10x.

Namun sayangnya, sepertinya rumah tersebut memang belum berjodoh dengan Kami. Akhirnya kami terpaksa membatalkan pembelian rumah tersebut dgn berbagai pertimbangan kurang lebihnya sbb :

1. Perumahan tsb berada di lahan eks tambak dan disekelilingnya juga masih ada tambak yang ternyata rawan banjir bila air pasang apalagi hujan. Setelah kami lihat-lihat kembali rumah-rumah yang sudah dihuni rata-rata lantainya ditinggikan hingga lebih dari 0.5 Meter.

2. Rumah tersebut bernomor 12-A yang artinya sebetulnya rumah tersebut bernomor 13 (karena memang disengaja oleh developer untuk tidak ada nomor 13, sehingga urut-urutan penomerannya adalah nomor 12, 12-A, 14 dst. Sebetulnya kami tidak terlalu mempercayai nomor sial, tapi karena desakan dan masukan dari anggota keluarga akhirnya kami pun MENYERAH.

3. Belum ada PDAM masuk. Sebetulnya dari awal kita sudah tahu, cuma info dari developer ga lama lagi pdam akan masuk dan saat itu penghuri perumahan rata-rata pasang tandon di depan rumah dan pengisian airnya bisa pesan ke penjual air yg pake mobil tangki. Setelah pikir-pikir, repot juga ya kalau tidak ada air pam. Soalnya air kan termasuk wajib hukumnya apalagi bila ada bayi dan balita. Pasti ribet banget klo misalnya gak ada air.

4. Developer perumahan tsb sekaligus sebagai penyedia kredit, artinya bayar angsurannya di kantor developer bukan via Bank seperti kebanyakan perumahan-2 lainnya. Kalau melihat pengalaman dari teman-2 kantor mama, sudah ada 4 orang yang memiliki pengalaman buruk dengan sistem pembayaran spt itu, yaitu developer tiba-tiba menghilang/pindah kantor tanpa pemberitahuan dan beberapa saat kemudian tiba-tiba ada orang datang yang mengaku sebagai pemilik rumah sah bahkan dah pegang setifikatnya pula.

Dari poin-poin tersebut diatas akhirnya membuat kami sepakat untuk tidak meneruskannya. Setelah bernegosiasi, untunglah uang muka yang sudah kita bayarkan boleh kita tarik kembali namun dipotong sebesar Rp. 800ribu, plus biaya adm dan materai. Seiring perjalanan waktu, tambak-2 di dekat perumahan tersebut sekarang telah berubah menjadi tempat wisata Mangrove Gunung Anyar. Menyesalkah kami? Tidak juga, karena live must go on, keputusan telah dibuat dan tidak perlu rasanya untuk larut dalam penyesalan.

Kedua, pilihan kita akhirnya jatuh di perumahan Angkatan Laut Kotabaru Driyorejo Gresik. Tepatnya di Jl. Kalimaya 3. Kami membelinya secara cash melalui perantara. Jadi rumah tsb yang masih dalam proses angsuran kita lunasi di BTN, setelah itu bukti pelunasan kita serahkan ke Developer untuk dibuatkan semacam surat referensi untuk keperluan pengambilan skep asabri. Memang agak ruwet juga sih proses pembelian rumah ini karena pemilik rumah sebelumnya ternyata belum memiliki KSK, KTPnya juga expired dan masalah kecil lainnya. Setelah skep asabari kita dapatkan dalam selang waktu 2 minggu yang juga lagi-lagi melalui perantara (otomatis tambah biaya boo...) barulah sertifikat rumah tersebut bisa kami dapatkan dari BTN. Begitu sertifikat keluar, kami langsung aja proses balik nama untuk terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan krn seorang TNI sering berpindah-pindah tugas. Dalam perjalanannya, rumah ini tidak kami tempati. Selain karena jaraknya jauh banget dari tempat kerja kami, terus terang kami tidak bisa menempatinya dgn kondisi 'aslinya' (dengan type 27 ukuran tanah 6X14 meter, dan cuma ada 1 KT, 1 RT dan 1 KM), juga waktu itu kami tidak memiliki dana yang cukup utk merenovasinya. Rumah itu cukup kami singgahi seminggu sakali untuk dibersihkan kemudian sempat kami kontrakkan selama 1 tahun hingga akhirnya dijual ke kakaknya mama. Well, jualnya tidak cash yah, melainkan diangsur dlm jangka waktu 5 tahun, itupun dgn harga yang relative murah karena jualnya ke sodara sendiri.

Next, yang ketiga, alhamdulillah, kami masih diberi rezeki oleh Allah SWT. Dari berbagai pilihan, baik itu berupa tanah kavling siap bangun, kos-kosan dan rumah, akhirnya pilihan kami jatuh pada sebuah rumah di sebuah kampung bernama Keputih gang Makam blok B. (demi privasi pemiliknya, nomor rumah off the record ya ). Pemiliknya sepasang pasutri usianya lanjut yang anak-anaknya sudah pada merantau. Rumah tersebut tidak begitu bagus sebenarnya bila dilihat dari harga jualnya yang tinggi. Ukurannya pun tergolong mungil yaitu 5 x 15 M dengan kondisi sudah full bangunan, 1 ruang tamu, 3 kamar tidur (bisa dibayangkan betapa kecil kamarnya ), ruang makan dan dapur serta 1 Kamar mandi. Lantainya 80% dari keramik kualitas rendah (ada beberapa yg pecah-pecah), eternitnya banyak yg mengap (entah kira-kira karena atapnya bocor atau apa..) dan temboknya juga keliatan agak kasar. Jadi intinya memerlukan renovation agar rumah tersebut keliatan gak tenggelam dibanding rumah disekelilingnya. Pada saat itu yang terbersit dalam otak kami adalah akan menyewakan/kontrakkan rumah tersebut karena memang di daerah tersebut mayoritas rumah-2 berubah menjadi kos-kosan bertingkat. Jadi boleh dibilang kami terlalu tergesa-gesa dalam membeli rumah ini. Betapa tidak, selama setahun waktu pencarian ternyata tidak juga cukup membuat kami dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan besar seperti ini. Kami begitu mudah percaya dengan kepolosan pemilik rumah sehingga tidak melihat detail riwayat tanah rumah tsb. Kami begitu terburu-buru memberikan uang muka sebesar 5 juta, wira-wiri mengurus berkas-2 karena ternyata pemilik rumah bahkan belum mengurus dan membayar PBB rumahnya , membayar biaya ukur tanah ke kelurahan sebelum akhirnya paham dan tersenyum getir begitu tahu bahwa rumah tersebut surat tanahnya berupa kutipan dari Petok D nomor persil sekian, tanpa diketahui indentitas pemilik sebelumnya. Akhirnya, lagi-lagi kami pun harus menelan kenyataan pahit bahwa kami tidak jadi untuk membeli rumah tersebut karena tidak mau menanggung resiko dikemudian hari. Terlebih lagi, rumah tersebut walapun both mama papa mendapat dukungan full dari keluarga baik itu secara moril dan materiil (ibu-nya papa bersedia memberikan loan, ) apabila jadi kami beli selain seluruh tabungan kami akan terkuras habis kami juga akan menyisakan hutang kurleb sebesar 50jt-an, GLEK, jumlah yang fantastis untuk ukuran mama papa yang sekarang harus tambah giat menabung utk masa depan anak-anaknya kelak. Jumlah segitu belum termasuk biaya renovasi loh. Tetapi kalau mikir enteng-entengan ya hutang tersebut akan mudah tercover karena harga sewa/kontrak di daerah tersebut lumayan tinggi karena letaknya yang stategis dekat kampus ITS, Hang Tuah, dan dekat fasilitas umum lainnya spt mall dan rumah sakit.

Akhirnya kami melepas rumah tersebut dgn hati dongkol karena tentu saja kehilangan uang 5,250 juta utk uang muka dan biaya ukur tanah. Kami juga jengkel dengan dering telpon dari perantara yang dgn seenaknya minta uang komisinya sebesar 2.5 persen dari nilai jual . Fyuuhhh.

And the last, and hope not least, ga berselang lama dari pengalaman diatas, akhirnya kami sepakat untuk membeli 2 kavling tanah di daerah Sukolilo dengan total luasnya 320 Meter persegi. Kondisinya memang belum siap bangun alias masih ditumbuhi rumput . Tapi sudah ada jalan masuk dan di sisi kanan sudah banyak yang dibangun dan ditempati. Rencananya jangka panjangnya sih kelak akan dibangun sebuah rumah mungil dengan kolam ikan disisi kirinya, bisa juga dibuat kos-kosan kelak jika ada rejeki, atau paling tidak investasi buat anak-anak kami kelak. Kami tak henti-hentinya bersyukur, setidaknya sekarang kami dapat membelanjakan sebagian tabungan kami untuk investasi, alhamdulillah masih ada sisa sedikit untuk biaya renovasi dan sebagian sebagai tabungan. Mudah-mudahan kami senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah SWt, amiinn ya robbal alamiin.

Tips jika mau membeli rumah:
-Pertimbangkan secara matang & usahakan tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Survey dulu rumah/tanah/property yang akan dibeli, kalau perlu tanyakanlah kepada tetangga sekitar mengenai kondisi rumah, banjir/tidak, adanya sarana air bersih/pdam, dekat fasum, dll.
-Sebisanya hindari beli rumah melalui makelar/perantara karena tentu budget akan membengkak, kalau benar-2 dirasa perlu, sebaiknya pakai perantara property profesional.
-Siapkan DANA EXTRA, karena harus diingat bahwa selain uang untuk beli rumah, juga akan ada biaya-2 lain seperti biaya kelurahan, pajak-2 dan biaya notaris.
-Sebaiknya beli rumah/tanah dgn status SHM (Sertifikat Hak Milik) karena selain lebih aman, pembelian rumah non SHM (SHGB, Petok D/Tanah girik/RIncik/Ketitir dsb akan lebih ribet dan makin banyak biaya yang dikeluarkan.
-Lakukan jual beli property melalu notaris PPAT. Notaris akan mengeluarkan AJB (Akta Jual beli) dan segeralah lakukan balik nama agar tidak repot dikemudian hari (bila si pemilik lama tiba-tiba pindah keluar kota misalnya)

Well, lumayan panjang juga yah postingan mama kali ini. Mudah-mudahan dapat diambil hikmahnya dan lebih bijak dalam menentukan suatu pilihan

22 komentar:

Diyah-ummi Zalfa mengatakan...

Wah...pengalaman jual beli rumahnya lumayan menguras pikiran, tenaga dan kantong ya mbak.
Thanks lho mbak infonys berguna buat aku kalo mo beli rumah harus hati2 & teliti. Kapan ya bisa beli rumah???*menerawang* hehehe.....

Keke Naima mengatakan...

320 m, lumayan luas tuh mbak.. Semoga kali ini pilihannya tepat y ^^

Zulfadhli's Family mengatakan...

Betul Mba, beli rumah atopun tanah harus cermat, hati2, pertimbangannya harus masak, dan jodoh2an juga seh sebenernya.

Kalo gw mah secara suka berpindah2 alias nomadeng makanya nabungnya di tanah ajah. kalo rumah kalo ga ditempatin suka rusak.

Kiss bat Ka Danish dari Zahia :-)

elly.s mengatakan...

makasih sharenya say..inget rumahku satu2nya dipalembang...
lagi dikontrakin selama kita di LN...hiks..pa kabarnya ya...

entik mengatakan...

wah ampe beli rumah berkali-kali to mom?
kalau aku sih cukup sekali beli rumah untuk saat ini, soalnya dananya terbatas xixixi...

itu pun akhirnya jarang aku tempati karena diminta bapakku buat nemenin tinggal di rumahnya. Alhasil rumahku nganggur hiks..hiks, mau dikontrakin masih pengen nempatin, gimana tuh?

Mai mengatakan...

@Ummi Zalfa:
Bener ummi, lumayan nguras pikiran lah ;-), maklum dananya terbatas, jadi kudu selektif milihnya nyesuaikan 'kantong'. Insya Allah ummi bs kok beli rumah sendiri, bersabar, berusaha dan berdoa, smg semua cita-2 kita semua dikabulkan oleh Allah, amiin ;-)

@Bunda Ke2nai:
Alhamdulillah bun, mudah2an kali ini pilihannya tepat deh, amiin :-)

@Mama Zahia,
Betul-betul-betul, klo dah jodoh dan rejeki, gak akan lari dari kita-kita kok, hehehe...

salam manis jg yah buat Zahia cantik

@Bunda Elly,
Klo aku pribadi sih, drpda rumah itu ngganggur mendingan dikontrakin dah, selain dapat duit kontrakannya, ga pusing lagi mikirin biaya telp-air-listrik, hahaha :D

@Bunda Entik,
Wah, rumahnya kosong ya? Asal rajin nengokin dan bersihin aja mbak biar rumputnya gak jd tinggi. Aku dulu jg sempat kepikiran mo nempati rumah sendiri (yg di driyorejo) tp karena jauh dari kantor dan bth biaya besar utk renov ya keinginan itu dipupus dalam-dalam hahaha... Akhirnya skr ya stay di Pondok Mertua Indah deh... ;-)

Bunda Fisa/ D'Luna mengatakan...

Berguna bgt infonya.... Memang, untuk memutuskan membeli rumah banyak pertimbanganya yach... Faktor satu, bisa mempengaruhi yanglain dalam keputusan ya or tidaknya. Hehehee...salah-salah, bisa kecewa n nyesel. Tapi, klo banyak pertimbangan bisa2 enggak kebeli deh tuh rumah hehehee....ribet yach Mbak...

Urusan beli rumah, fuih.... bikin pusing... ya budget, lokasi, lingkungan etc.

Novy Chrystiana mengatakan...

halo Mam....wah,pengalaman "hunting" rumahnya cukup panjang yaa...

Kata org sih,beli tanah dan rumah itu harus "berjodoh"...kalo memang belum jodohnya kita kejar bagaimanapun ya mental (lepas) juga! hehehe....

Mudah2an tanah yg sdh terbeli nanti bs segera di bangun rumah yg penuh berkah unt keluarga dan anak2 kelak ya Mam?

Motik mengatakan...

TFS ya mama danis.. Luas tanah yg sekarang cukup besar lho mbak. Kalo di jakarta mah LT segitu udh mahal buanget. Skrg aja kompleks perumahan LT nya pada seuprit hehe..
Betul mom kalo status tanahnya blm SHM mending pikir2 lagi. Itu nasehat yg slalu diingatkan bapakku. Pertama kali cek status tanahnya drpd bermasalah di kemudian hari. Trus kpn mulai dibangun nih, smoga pembangunanya lancar ya, pengen liat rumahnya danis :)

BunDit mengatakan...

Wuah..pengalaman membeli rumahnya seru juga nih. Emang kudu hati2 ya mam kalau membeli rumah. Baik rumah baru maupun bukan. Dan mantap tuh LT 320 m2 buat bangun rumah. Itu cita2 saya dan suami deh, beli tanah dan dibangun rumah sesuai mau kita, bukan terima jadi dari developer hehehe. Semoga tanah dan rumahnya berkah ya mam :-)

bunda zikra mengatakan...

bener2 pengalaman ya mamanya danis, moga2 yang terakhir ini beneran yang terakhir dan berkah buat mama dan keluarga.
makasi buat sharingnya mom;)

mami & vaya mengatakan...

Beli rumah jadi memang harus pinter2 dan cermat ya mbak. Kalau ada yang gak pas, pasti hati juga gak terima.

Tapi pilihan investasi tanah itu oke banged, menurutku. Pelan-pelan, sambil cari2 yg sesuai hati, kan berinvestasi..^_^

baju tanah abang mengatakan...

emang harus pinter-piter milih yang terbaik ya mbak..thanks salam kenal...

Unknown mengatakan...

BengkeL Las & Pengerolan pipa *** SINAR BULAN *** di JL. Kolonel Sugiono 12 A / 2 , Kota Malang - Jawa Timur ( Indonesia ) berdiri sejak 1970 hingga sekarang.
Telp : ( 0341 ) 210 5757 , Hp : 0812 1601 9980
Menerima pengerjaan Besi / Stainless >>>
# macam2 pagar,kanopy,teralis,railling tangga ,tanki2 industri ,dLL.
# Pengerolan BERBAGAI UKURAN : PIPA BULAT / KOTAK / GEPENG , PLAT , SIKU , STRIP , KANAL U bentuk SPIRAL , TEKUK L , KERUCUT , LENGKUNG .
( Website >> wordpress / blogger SINAR BULAN KOTA MALANG )

Unknown mengatakan...

Mrs Veronica khusus pinjaman rumah adalah meyakinkan dan dapat diandalkan pemberi pinjaman pinjaman yang kompeten, berpengalaman dan bersertifikat profesional di keuangan lender, yang fokus pada keberhasilan Anda. Tujuan kami adalah untuk memberikan solusi terbaik dalam bidang layanan pinjaman untuk klien kami. Kami memberikan instan persetujuan, ada jaminan, rendah harga, kami menyediakan semua jenis pinjaman 2%. Jangan biarkan kesempatan ini berlalu. Jika tertarik, hubungi kami melalui email di: specialloanhouse111@gmail.com

damaiispeace.blogspot.com mengatakan...

Selamat Malam,
Saya ingin berbagi informasi semoga bermanfaat.
Pertama di Indonesia..!!
PRAKTIS, MURAH, ELEGAN dan LENGKAP
PAKET DESAIN RUMAH JADI khusus tanah 100m2/1 are

Tersedia 4 tipe, 28 varian :
1 Lantai 2 kamar, 1 Lantai 3 kamari, 2 Lantai 3 kamar & 2 Lantai 4 kamar
Tersedia untuk lebar tanah 6 s/d 12 meter, harga paket: Rp 5 juta s/d 7,5 juta
Lengkap dengan Gambar Teknis, Gambar 3D Exterior, RAB, Video 3D, Guide Book, Interior Sugested, Desain Gate. Siap pakai dan siap kirim ke tempat Anda.


Silahkan pilih sesuai dengan ukuran tanah Anda disini :
www.emporiohouse.com/?article=77768

Terima Kasih.

damaiispeace.blogspot.com mengatakan...

Selamat Malam,
Saya ingin berbagi informasi semoga bermanfaat.
Pertama di Indonesia..!!
PRAKTIS, MURAH, ELEGAN dan LENGKAP
PAKET DESAIN RUMAH JADI khusus tanah 100m2/1 are

Tersedia 4 tipe, 28 varian :
1 Lantai 2 kamar, 1 Lantai 3 kamari, 2 Lantai 3 kamar & 2 Lantai 4 kamar
Tersedia untuk lebar tanah 6 s/d 12 meter, harga paket: Rp 5 juta s/d 7,5 juta
Lengkap dengan Gambar Teknis, Gambar 3D Exterior, RAB, Video 3D, Guide Book, Interior Sugested, Desain Gate. Siap pakai dan siap kirim ke tempat Anda.


Silahkan pilih sesuai dengan ukuran tanah Anda disini :
www.emporiohouse.com/?article=77768

Terima Kasih.

Desain Rumah Minimalis mengatakan...

Gila. Pengalamannya sungguh bermanfaat bagi yg lain. Mantab pak

Mirna Dodokambay mengatakan...

Makasih kak artikel-nya, kalau mau lihat contoh desain rumah terbaru bisa cek juga di sini kak desain rumah minimalis, makasih :)

Arek SEO mengatakan...

Semoga kita semua dimudahkan untuk bisa mempunyai rumah sendiri... Aminnn...

karpet lantai mengatakan...

saya sangat setuju,mbak
kalau memiliki rumah itu adalah prioritas utama, apalagi bagi kita yang notabene adalah pendatang,pengalaman mbak mudah mudahan menjadi motifasi buat kita semua
terimakasih...

vinyl lantai rumah sakit mengatakan...

artikel yang sangat bermanfaat